Sunday, October 24, 2010

Hanging Tough

It is supposed to be a relaxing day. Hubby-of course-bangun siang. Sebenernya tadi bis nyusuin gw taro anak gw disebelahnya, dengan harapan dia bakal nangis or ngajak main biar hubby bangun. Eh tau2 pas balik untuk ngecek dua2nya malah molor. Ckckckckkckck.....The power of the pillow atau emang hubby gw yg penyakit tidurnya nular?

Sweet lullaby

Anyway, pas sorean beta ngajak jalan anak selagi hubby menyelesaikan urusannya yg lain. Ceritanya sih mau pake baby carrier aja biar gak perlu repot nunggu elevator di mall2. Soalnya dijamin weekend begini semua ibu2 pada bawa stroller dan semua bisa saling sikut demi mendapat tempat. Udah gt kalau ada yg baru datang mau ngantri langsung jalurnya diblok dengan strollernya. Rada nyebelin tapi paham jg, sih. Soalnya kalau gak gt memang bisa disalip! (kaya racing aja)
Belum lagi kita musti saingan ama si engkong atau si nenek yg memilih naik lift daripada olahraga jalan naik escalator. Yah, sudah tua sih maklum. Tapi yg paling nyebelin adalah anak2 mudanya (duile, mang gw umur brp?!) yg emang males naik escalator dan tambah bikin elevator penuh aje. Huh!!

Ready to go!!

So, dengan pertimbangan begitu daku pun browsing pertokoan. Tiap melihat kerumunan  di depan elevator beta menatap raut para emak2 yg bete. Cuciaaaan deh lu!! Heheheheheehe
Semuanya ok2 aja, namun sejam kemudian pundak mulai cenat cenut. Buset, gw lupa anak gw bukan newborn lg!!! Beratnya dah gak ku ku!!! Mirip dulu jaman smp waktu marching band dengan senar drum. Urrggh!!!!
Tenaga udah low bat berhubung tadi cuma nyemil ringan....hhhhh....mau pingsan tapi karena HD terpaksa tiap ada emak2 yg lewat beta memasang tampang cool, calm, collected. Padahal dalam hati maunya ngegelepak di lantai. Telerrrr!!!Huuhuhuhuhu, kali gw dikutuk emak2 yg benci liat gw ga ikut menderita nungguin elevator.
Sampai rumah bukan berarti bisa santai mengisi energi. Musti kasih makan anak yg dah menjerit kelaperan, mandiin dia, belum laundryan yg menanti. Bukan tumpukan lg!!! Udah jadi 2 gunung yg menjulang!!??
KYAAAAAAAAAAAA!!!!!Kapan gw bisa relax????!!!!

-Rhea-

Saturday, October 23, 2010

Unpredictable Life

You never know what's waiting for you in the future. Sebelumnya bagi yang ga suka cerita serem mending jangan baca post yg ini. Dan maaf kalau post kali ini ga ada lucu2nya. Kali ini curhatnya serius. Tadi sore pas jalan2 bareng hubby and anak ke Flushing, di tengah2 enjoy spending family time, tau2 kita keamprok crime scene. Jalanan ditutup dengan yellow tape. Ambulance, FDNY and NYPD lengkap semua disitu. Bahkan dari tempat gw berdiri gw bisa liat ada sesuatu yg ditutupi kain putih. Well, you know what I mean when I said something. Menurut berita yg gw baca pas pulang ke rumah, katanya lantai tiga gedung tsb ada kebakaran. Cerita selanjutnya baca sendiri deh di link ini : http://www.myfoxny.com/dpp/news/local_news/queens/Body-Found-Stabbed-In-Queens-Fire-20101023-ncx

Kalau mau jujur, peristiwa ini membuat gw teringat kejadian 3-4 tahun yg lalu dimana gw baru pulang, di subway, menanti kereta selanjutnya dateng, ketika seseorang datang terburu-buru berusaha masuk ke dalam kereta yg akan meninggalkan peron. Dia gak berhasil masuk, tapi coatnya terjepit pintu yg menutup dan kereta terus berjalan tanpa tau dia ikut terseret. Badannya--terseret oleh gerakan kereta yg cepat--masuk terjepit antara platform dan kereta yg bergerak. Di depan mata gw, gw melihat seseorang menderita luar biasa dalam sekian detik tanpa gw bisa berbuat apa-apa. Kereta berhenti karena seseorang di dalam kereta menarik emergency brake, dan dengan luar biasanya orang itu masih hidup. But not for long. Some lady rushed over and hold the guy hand to tried give him some comfort for his last minute. Oh, God don't asked me the scene was like what. It was horrible. I didn't want to remember it, but today it was all coming back.

Always be careful with train

Dua kejadian itu membuat gw mikir kalau hidup ini gak terduga. Siapa sih yg bisa melihat masa depan? Kita berencana tapi yg menentukan yg Di Atas. Saat kita bangun pagi ini apa kita bakal tahu bagaimana hari ini akan berakhir? Gw selalu berpikir jaman sekolah dulu kalau gw akan menjadi wanita karier. Nyatanya gw memang berkarier tapi sebagai ibu rumah tangga. Padahal dulu, gw gak pernah melihat diri gw sebagai tipe yg bisa berbagi hidup dengan the opposite sex. Ngeceng of course, I am still normal. Tapi gak sampai mikir menikah dan punya anak. Tinggal di seberang benua pula! Jauh dari keluarga dan teman.
Apalagi gw menikah dgn orang yg tipenya 180 derajat berbeda dgn tipe yg biasanya gw tertarik. Semua temen gw tau gw hobbynya tipe yg pendiem ala Graham Coxon. Nyatanya gw dapet tipe yg supel ala Damon Albarn. Dan herannya, dulu tipe yg kaya gt biasanya paling gw hindari sebagai kecengan. Ehh...sekarang malah keamprok!!


Miss u guys!!!

Back to the topic, yah memang hidup ini gw rasa penuh dengan lika-liku tak terduga. Gak semuanya bisa kita atur akan berjalan ke arah mana walaupun kita mesti tetap berusaha yg terbaik. I guess the best we can do is just let it go, be kind to each other, and pray that everything will turns out for the best....


-Rhea-



Friday, October 22, 2010

State of mind

There were four letters that my friend said to me the moment I picked up her call. No. It didn't start with F and ended with K. It started with H and ended with P. H-E-L-P.
Katanya sang anak sudah membikin tekanan darah naik, kepala berdenyut-denyut, jantung berdebar kencang dan pikiran blank (mirip iklan obat sakit kepala amat!). Setiap emak2 pasti pernah mengalami hal ini dimana sang anak nampaknya hanya trouble maker seharian (Total nightmare!Ngebayanginnya aja dah bete).
Ditambah si emak kurang makan, kurang tidur, kurang istirahat dan kurang gizi karena sibuk ngurus anak dan rumah, wajar adakalanya emak2 merasa seperti beban dunia seluruhnya bersandar dipundaknya. Jadi saat anak bertingkah, persediaan kesabaran menipis, pikiran pun bisa menjadi blank. Tau2 si anak sudah dipukul, dicubit atau apapun bentuk kreasi hukuman yg diberikan tiap emak2.


Temen beta ini mengaku baru kali ini memukul anaknya di paha. Sampai berkali-kali pula agar puas kekesalan hati (kali mirip kaya kalau mau mites kecoa yang ngider2 di sudut kamar). Tak ingin sampai lupa diri, buru2 dia menelepon beta agar ada teman bicara yang bisa menjawab selain dengan "ma-ma-ma-ma".
Kenapa ga minta laki lu tuker jaga anak bentar? Biar pikiran fresh, begitu kata ane. Bayangin aja sumpeknya kita sbg ibu yg 24 jam nanganin anak mulu. Jangankan kita. Si anak jg bosen kali liat kita mulu.


Wuih mana bisa, jawabnya. Si suami banyak alasan dan ga mau kalau ditinggal jaga anak walau hanya sejam dua jam. Suaminya mirip cetakan jaman doeloe yg mengklasifikasikan pekerjaan perempuan ngurus rumah tangga dan anak sementara suami cuma perlu cari duit.
Padahal jaga anak itu capeknya minta ampun. 24 jam 7 hari non stop. Gak kayak kerja kantoran yg ada jam masuk dan jam pulang. Apalagi anak itu tidak datang dengan buku manual kayak kalau beli DVD player. (kebayang aja percakapannya : 'Hon, kalau mukanya kaya begini apa ya?' 'Oh, baca aja chapter 2 halaman 15 ttg ganti diaper')
Bukannya mau menggampangkan pekerjaan sang bapak, tapi kan it takes two to make a baby!? Idealnya pasangan itu musti saling take and give. Saling support saat yg satu membutuhkan. Dalam hal ini daku cukup beruntung punya hubby yg lumayan pengertian. Even though not perfect, he is the perfect match for me. Kalau dimintain tolong masih mau (walau rasanya kayak dikirim ke penjara). Contoh misalnya hari ini hubby masakkin soup khas bikinannya yg uenak banget (setelah beta mogok masak karena jenuh masak.hehhheehehehee).

Mantabbbbhhhh!!!

Yummm...musti sering-sering mogok masak neh.

-Rhea-

Wednesday, October 20, 2010

Always Remember

I've got an e-mail today. It's about my late grandma who just passed away this month. Reading it was like remembering again that she has passed away. As a person who lived far by the continent, I might be the one who took this the hardest.

She was such an extraordinary person. Not the kind of grandma who likes to just sit and doing whatever other grandmas likes to do by the chair. She loves going to the mall. When she was sick, a trip to a mall made her much better. She was the only grandma that I know, who dare to go climbed a roof to fixed the leaking. See how different she was? She was also funny with a great sense of humor. I have had the best of time and memories with her.
Out of reach
I was so upset when she left. I kinda blocked it from my mind. Afraid that I am going to start hysterical with regret and would just holding her spirit back. There are so much thing that I still want to do with her. I haven't even called her as much since busy with my baby. I have selfishly thinking that she would wait me come back. That I still have a lot of time. That I have "forever".

I am writing this just so everybody who read this take a time of the day to just remembering. Be it your parents, grandparents, husband, friends, children, please do not forget to say I love you every time you have the chance. Be grateful that they are still with you for better or worse. Don't take it for granted. Because the wheels of time never turns back...                                            
                                                                                             
 Forever in my heart
-Rhea-

Obsessive Compulsive Disorders

Setelah nonton Monk *rekomendasidariRhea* ai melakukan riset tidak mendalam terhadap OCD, maka buat orang yang ngerasa OCD bukan seperti yang gw maksud, maaf. Mengilas balik masalalu gw, mungkin gw pernah mengidap penyakit itu, dan hasil dari tanya2 perilaku orang, sepertinya banyak juga yang ngidap OCD dalam kadar 'ringan'.

The real OCD

Gw inget dulu gw agak terobsesi dengan gorden jendela. Which means, sebelum tidur gw akan memastikan dia tertutup, dan bentuknya harus rapih, ga boleh ada sedikitpun yang terbuka, gw bisa ngebenerin gorden jendela yang sebenernya 'no problemo' berkali2 dan akhirnya memutuskan tidur tanpa melihat ke arah jendela, walaupun kadang suka tergoda juga dengan lambaian mesra sang gorden. (Maksudnya?). Terus gw terobsesi dengan kesempurnaan karya, dalam beberapa hal masih terjadi sampai detik ini, kalo gw nulis sesuatu tapi gw ngerasa tulisan gw jelek atau ga sesuai yang gw mau atau warna pulpennya ga pas ternyata sama kertasnya atau hasil
gambar gw ga pas, umumnya gw akan ngerobek2 tanpa perasaan. Beberapa dari temen gw mungkin bisa mengingat perilaku ini. Keanehan lain yang mungkin ga timbul dari OCD adalah kecinta an terhadap angka genap. Gw sudah terobsesi pada genap alias 2 dan kelipatannya sejak SD, gw lupa tepatnya kapan tapi dimulai dari hal simpel kayak menyentuh bagian yang ga sengaja tersentuh 2 kali, sampai yang agak -aneh kalo gw inget sekarang - ekstrim, pas SD gw pernah jatuh di jembatan, kaki gw luka, tapi gw perlu tindakan sama untuk menggenapi hal itu,tapi luka gw sakit banget. Apa yang anak SD itu lakuin? Dia ngejatuhin lagi kakinya yang luka dan meringis sambil ngrasa bodoh sesudahnya, tapi lega. Ga begitu banyak orang yang tau atau sadar akan hal ini karena gw juga takut dijailin. Setelah punya rumah, sering gw ngerasa terganggu dengan benda yang tidak pada tempatnya,walaupun sekarang lebih sering di ignore karna gw punya sifat alami yang bisa melawan OCD. Malas.
Huhuhu, jadi ya gitu. Apalagi sekarang setelah waktu lebih banyak habis buat anak2, gw bisa ignore walaupun lebih umum yang terjadi adalah stres saat rumah berantakan. Tapi masih ada 1 hal lucu tersisa, gw masih inspeksi kalo abis beberes. Gw keluar pintu terus masuk lagi dengan menempatkan diri gw sebagai tamu, kalau gw tamu apakah terlihat berantakan? Hohoho. Next, gw takut, geli dan langsung gatel2 kalo ngelhat sesuatu bentuknya totol2 apalagi kalau berdenyut. Kalo ga salah temen gw pernah mikir itu sugesti berlebih dan tindakan gw menggaruk mengada-ada,jadi dia megangin tangan gw dan nyuruh gw liat gambar totol2 yang mengerikan, gw lupa apa. Muka gw langsung terasa gatel,dan gw ga bisa garuk. Temen gw,kalo ga salah Naomi langsung ngeh kalo idung gw memerah yang mana gw juga ga sadar kenapa tapi gataal! Akhirnya gw dibebasin dari siksaan itu. Tapi yang tadi gw lakukan ga ada yang ekstrim banget dalam arti kalo lg bencana gw ga akan peduli berapa kali
gw jatuh atau apa gw akan nginjek totol2 atau rumah gw berantakan. Btw,ada 2 hal yang gw takutin sebagai penyebab kematian adalah tenggelam di laut yang ujungnya ga keliatan dan ditaro di ruangan yg kurang oksigen.

Tuesday, October 19, 2010

Home Sweet Home

It's getting cold outside. Saatnya menata ulang dekor rumah. And no, bukan berarti beta beli furniture baru dsb (no money,no buy). Manata ulang disini hanya mengeluarkan AC window biar jendela bisa ditutup full dan menggelar karpet yg dimusuhi selama summer season. Ubin yg dingin sangat tidak didambakan kalau winter telah tiba. Brrrrrrrrrr!!!!!

Colder but still nice outside

Of course, pekerjaan akan lebih cepat bila hubby membantu. I mean, the furniture is heavy. But, you know...Man!! They always prefer to do it later. Kaya misalnya kalau diminta tolong bantu mandiin anak, jawabannya pasti nembak : tar, ter, tor!! Ada aja alasannya. Mau liat berita dululah, mau ngopi dulu, ini itulah, jaah lebih cepet gw yg kerjain dah!! (all the mothers who feel the same thing, raise your hand!!)
Back to the topic, setelah memasang wajah memelas (salah satu trik IRT agar hubby membantu) mendorong2 furniture biar bisa gelar karpet yg jg berat itu, hubby akhirnya turun tangan.
Ane kasih tau ya, kalau ada film yg dia suka, kelakuannya mirip dihipnotis!!! Mantengggg aja di depan layar. Lupa makan, lupa istri (hueeeeeeee), makanya klo anak nangis gw justru bersyukur. Soalnya dia mendarat lg ke bumi karena itu.
In case pada penasaran film apa yg lagi dijajal hubby sejak weekend, jawabannya : film silat!!! Yang berseri pula!!! (menjelaskan kenapa kemarin2 dia bergadang pe pagi)
Langka, kan? Saingan gw bukan tetangga genit atau Inem si pelayan seksi tapi Sun Go Ku si pendekar sakti. Alamak....gw aja suka heran kok dia hobby nonton film2 tipe Judge Bao kaya alm.Eyangku tercinta.

Enemy of this week

Anyway, finally semua kerjaan beres. Karpet digelar, AC dipak balik. Tinggal menata pajangan2 kembali ke tempat semula, kasih makan anak, mandiin anak, masak, cuci botol susu.....aduh, bayangin kerjaan menanti aja dah turun semangat. Hubby? Balik nonton film kungfu lagi!!!! Arrrrggggghhhhhhhhh!!!!!!



-Rhea-

I am Muse

Bahwa setiap ibu rumah tangga pasti punya 10 tangan, i already know that- for sure! Tapi gw tetep aja repot. Kebetulan hari ini anak gw yang kecil lagi ngadat jadi berasa kerjaan ga ada yang beres. Dimimi'in - gamau, digendong -gamau, diajak main-cuma tahan 5 menit..sementara kakaknya dengan semena2 ngeberantakin rumah. Padahal ni mata dah ga bisa kompromi akibat keasikan chat ma Rhea mpe jam 2 pagi padahal dah niat bangun pagi sampe ngebatalin nonton Monk. 
Jadilah di sela2 'keruwetan' itu gw musti bagi waktu antara beres2,nahan ngantuk, masak, nyapu, ngepel dan lain2. 
Iuh,kalo ada yang mau buat patung dewa-dewi gw mau bilang sebaiknya pahat patung ibu rumah tangga yang rambutnya kayak ilalang belom dirapihin, tangan megang sapu, pel, piring, bahan masakan, kuali, gendong anak, baju kotor sambil liat jam mengejar deadline 'when my lovely husband get home?' dan 'when i can relax?'
Jadi pengen makan popcorn jolly time *ganyambunglagi*



-Kiara-