Laundromat langgananku
Semua yg belum punya anak bersimpati, but girl u ain't know nothing until u are in the same position!
So, demi membuat space buat baju anak and suami--biar klo buka lemari jg ga stress duluan liatnya kepenuhan--mulailah penyortiran baju2.
Niatnya baju2 bekas yg ga kepake bakal disumbangin. Itung2 nambah pahalalah. Gw pernah baca dimana gt klo baju yg dipake doesn't make you look fabulous, then throw it out. Well, that means 95% of my clothes should go. Huh. Klo gt caranya gw ga da baju jg, donk! Jadi penyortiran kedua pun dimulai lg (This I could use it at home, yg ini klo bs kurusin perut masih ok,etc...) Hmmm...lama2 kok tumpukan baju yg ga dibuang malah tambah banyak??!Whoaa,terpaksa deh hati dikuatkan biar bs kejam buang baju. Kali ini rumus penyortiran adalah hanya yg bisa bertahan "serangan anak2" yg lolos. Which means, baju yg polos, ga ada pernak pernik, renda, etc. Misalnya, yang kalau kena lepeh susu ga terlalu kelihatan dan gampang hilang kalau kena noda. Atau yg klo musti nungging ngepel bekas tumpahan anak gak mempertontonkan tali BH or celana dalam (Gawd, jadi emak2 musti mengorbankan selera baju jg!)
Yuk rame2 sumbang baju...
Mumpung mood lagi kejam, sepatu dan coat2 pun kena korbannya disortir (I know, i'm type A that once start cannot stop until finish). Huaaah, end of the day berbaring di tempat tidur dengan anak. Merasa capek tapi puas knowing have an extra spaces with a plus giving a donation too. Sambil memeluk and usap2 rambut anak, beta mikir gak apa2 deh badan melar yg penting anak sehat. Eh, tau2 dia mendongak. Sambil tersenyum lebar dia menunjuk lubang hidungku. Katanya sambil meniru suara piggy, "Oink,oink!"
NOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
-Rhea-
No comments:
Post a Comment